Ketoconazole adalah obat yang digunakan untuk
mengatasi infeksi jamur pada kulit. Misalnya kurap pada kaki, badan,
atau lipat paha, panu.
Obat antijamur ini mampu membunuh jamur penyebab infeksi, sekaligus mencegahnya
tumbuh kembali.Merek dagang: Formyco,
Formico Cream, Nizol, Nizoral Cream, Nizoral-SS, Solinfec, Solinfec Cream,
okasid, Tokasid Cream, Zoloral Cream, Zoloral-SS.Takaran ketoconazole tergantung pada jenis
infeksi, tingkat keparahannya, serta bentuk obat yang diberikan.
Krim dan sampo ketoconazole yang disarankan
adalah dengan kandungan 2%. Krim ketoconazole umumnya dioleskan sebanyak 1-2
kali sehari pada bagian yang terinfeksi dan sampo ketoconazole dapat digunakan
sebanyak 1 kali sehari selama maksimal 5 hari.
Sedangkan ketoconazole dalam bentuk tablet,
diminum dengan dosis 200 mg per hari. Dosis ini bisa ditingkatkan oleh dokter
hingga 400 mg apabila dibutuhkan. Khusus untuk anak-anak, takaran ketoconazole
oral akan disesuaikan dengan berat badan pasien.
Gunakanlah ketoconazole sesuai anjuran dokter
dan jangan lupa untuk membaca keterangan pada kemasan. Jangan berhenti
menggunakan obat ini sebelum jangka waktu yang ditentukan oleh dokter. Walau
infeksi terlihat sudah sembuh, jamur tetap berpotensi tumbuh kembali.
Sebelum mengoleskan krim ketoconazole,
bersihkan dan keringkan bagian yang terinfeksi terlebih dulu. Jangan lupa
mencuci tangan setelah mengoleskan obat ini untuk menghindari penyebaran
infeksi ke bagian tubuh yang lain atau ke orang lain.
Untuk sampo ketoconazole, ratakan busa sampo hingga menutupi seluruh
rambut dan kulit kepala. Setelah itu, diamkan selama 5 menit sebelum dibilas
hingga bersih. Jika mengenai mata, segera basuh dengan air.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara
satu dosis dengan dosis berikutnya selama mengonsumsi ketocoazole oral.
Usahakan untuk meminumnya pada jam yang sama setiap harinya guna memaksimalkan
efek obat.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi ketocoazole
oral, disarankan segera melakukannya jika jeda dengan jadwal konsumsi
berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan
menggandakan dosis.
Terdapat berbagai obat yang berpotensi
menimbulkan reaksi tidak diinginkan jika dikonsumsi bersamaan dengan
ketoconazole. Beberapa di antaranya meliputi:
- Muscarinic receptor antagonist (MRA), antasida dengan kandungan magnesium hidroksida, penghambat H2, proton-pump inhibitors (PPI) ; menurunkan daya serap tubuh terhadap ketoconazole.
- Isoniazid, efavirenz, dan nevirapine; menurunkan kadar ketoconazole dalam darah.
- Pil KB; keefektifannya dapat menurun akibat ketoconazole.
- Digoxin, antikoagulan oral, dan tacrolimus; dampaknya meningkatkan kadar enzim untuk mempercepat pengeluaran obat dari dalam tubuh.
- Midazolam dan triazolam; efek sedatif dan hipnotik dari obat-obatan ini dapat meningkat dengan penggunaan bersama ketokonazole.
- Astemizole, cisapride, dofetilide, pimozide, quinidine dan terfenadine; kadar obat-obatan ini di dalam darah dapat meningkat akibat ketoconazole, juga berpotensi menyebabkan gangguan irama jantung.
- Lovastatin; peningkatan risiko gangguan pada otot.
- Nisoldipine; kadar obat ini dapat meningkat secara signifikan di dalam darah akibat ketoconazole.
- Eplerenone; peningkatan risiko hiperkalemia and hipotensi.
- Ergotamine dan dihydroergotamine; peningkatan risiko penyempitan pembuluh darah yang dapat mengakibatkan kurangnya asupan darah ke otak.
Tiap obat berpotensi menyebabkan efek samping, begitu juga dengan
ketoconazole. Sejumlah efek samping yang mungkin terjadi saat menggunakan
antijamur ini meliputi:
- Mual.
- Diare.
- Sakit kepala.
- Sakit perut.
- Biduran.
- Trombositopenia
- Demam.
- Mengigil.
- Ruam atau iritasi kulit.
- Sensitif terhadap cahaya.
- Sensasi terbakar atau perih pada kulit.
Segera hentikan pemakaian obat dan temui
dokter jika Anda mengalami reaksi alergi atau efek samping yang serius, seperti
perut kembung, pembengkakan pada tangan, kaki, atau pergelangan kaki, kebas,
sakit dada, gangguan penglihatan, urine berwarna gelap, lemas, lelah, pingsan,
detak jantung tidak beraturan, serta timbul keinginan untuk bunuh diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar