Parasetamol atau asetaminofen adalah yang populer dan digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal dan sakit ringan, serta demam.
Digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesik dan flu. Ia aman dalam dosis standar, tetapi karena
mudah didapat, overdosis obat baik sengaja
ataupun tidak sering terjadi.
Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti aspirin dan ibuprofen, parasetamol tak memiliki sifat antiradang. Jadi parasetamol
tidak tergolong dalam obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Dalam dosis normal, parasetamol tidak
menyakiti permukaan dalam perut atau mengganggu gumpalan darah, atau duktus arteriosus pada janin.
Parasetamol
telah disetujui sebagai penurun demam untuk segala usia. WHO hanya
merekomendasikan penggunaan parasetamol sebagai penurun panas untuk anak-anak
jika suhunya melebihi 38.5 C. Namun efektivitas parasetamol sendiri untuk demam
anak masih dipertanyakan, jika dibandingkan dengan efektivitas ibuprofen.
Parasetamol digunakan untuk meredakan nyeri.
Obat ini mempunyai aktivitas sebagai analgesik, tetapi aktivitas
antiinflamasinya sangat lemah. Parasetamol lebih dapat ditoleransi oleh pasien
yang mempunyai riwayat gangguan pencernaan, seperti pengeluaran asam lambung
berlebih dan pendarahan lambung, dibandingkan dengan aspirin.
Pada dosis yang direkomendasikan, parasetamol
tidak mengiritasi lambung, memengaruhi koagulasi darah, atau memengaruhi fungsi
ginjal. Namun, pada dosis besar (lebih dari 2000 mg per hari) dapat
meningkatkan risiko gangguan pencernaan bagian atas. Hingga tahun 2010,
parasetamol dipercaya aman untuk digunakan selama masa kehamilan.
Penggunaan parasetamol di atas rentang dosis
terapi dapat menyebabkan gangguan hati. Pengobatan toksisitas parasetamol dapat
dilakukan dengan cara pemberian asetilsistein (N-asetil sistein) yang merupakan
prekusor glutation, membantu tubuh untuk mencegah kerusakan hati lebih lanjut.
Dosis dan aturan pakai paracetamol tablet :
Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun : 1 tablet, 3 – 4
kali sehari.
Anak-anak 6 – 12 tahun ½ sampai 1 tablet, 3 – 4 kali
sehari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar